MERINDUKAN PURNAMA
Duduk seorang perempuan muda di teras depan
sebuah rumah. hujan turun dengan derasnya dan sesekali berbarengan dengan suara
gemuruh menggelegar menghiasi malam panjang. Bintang-bintang terhalang mendung
hitam, tak terlihat sedikit pun sinarnya. Angin berhembus kencang, menderu-deru
mengusik mimpi jiwa terlara.
Dalam rasa, si perempuan ini berharap untuk
bisa terbang bersama hembusan angin kencang. Mencoba meninggalkan semua
kepedihan menuju indah bintang. Saat ini, perempuan muda itu hanya menanggung
kesedihan yang telah dirasakan setiap harinya. Teringat masa indah bersama,
mengarungi semerbak wangi madu dunia. Berselimut tanya, mengapa semua cepat
berlalu dan kemana perempuan itu harus bersimpuh. Dalam hati perempuan muda
itu, hanya ada rasa sesal menderu.
***
“Ibu tunggu aku”, rintihan manja seorang
anak perempuan.
Cindana adalah seorang anak perempuan yang
sangat lucu dan periang. Setiap harinya Cindana selalu senang dan merasa hidup
di surga. Diumur yang beranjak remaja ia adalah anak yang sangat manja dan
sangat menyayangi ibunya. Cindana lahir di desa kecil di wilayah Bandung,
tempat tinggalnya disekitar pegunungan yang membuat dirinya menjadi sosok yang
sejuk dan periang.
Dari lahir hingga sekolah menengah pertama
(SMP) ia selalu tinggal di tempat sejuk itu. Namun kehadirannya hanya seorang
diri, saudara kembarnya meninggal karena kondisi tubuhnya tidak normal ketika
mereka lahir. Saat ini orang tuanya hanya memiliki ia seorang diri dan sangat
berharap banyak dari dirinya.
Ia sekarang sudah beranjak remaja, ia akan
segera masuk ke sekolah menengah atas (SMA). Dengan kelulusannya ini membuatnya
sedih karena seluruh keluarganya akan pindah ke Jakarta untuk mengobati ayahnya
yang sedang sakit parah. Keterbatasan peralatan dan obat-obatan dari rumah
sakit disekitar membuat keluarganya terpaksa harus pindah.
Setelah kepindahannya tidak membuat
perubahan sama sekali, kondisi ayahnya semakin parah. Keadaan ekonomi
keluarganya pun semakin krisis. Ibunya telah berusaha mencari pinjaman
kemanapun untuk biaya operasi ayah Cindana. Pinjaman tidak dapat dan ayah Cindana
pun meninggal dunia. Namun dengan kepergian ayahnya. Cindana dan ibunya tidak
semakin baik, ia harus melanjutkan sekolahnya yang telah tertunda selama
setahun ini dengan biaya yang seadanya.
Hari pertama ia memasuki sekolahnya yang
baru membuatnya nyaman hingga tahun ketiga dan ia pun lulus dengan nilai
terbaik. Cindana pun mendapat beasiswa disalah satu universitas negeri terbaik
di Jakarta.
Namun dengan masuknya ia ke universitas
negeri tersebut, ia menjadi seorang anak nakal yang tidak menurut dengan
perkataan ibunya. Hampir setiap malam ia pergi ke club malam untuk bersenang-senang. Suatu ketika, ia pergi ke club yang mana tempat itu biasa ia
kunjungi bersama teman-temannya. Ia bertemu dengan seorang pemuda tampan dan gagah.
Namun pria itu tidak menganggap Cindana sebagai wanita nakal seperti wanita
lain.
Setelah beberapa lama sering bersama dan
saling mengenal ternyata pria ini adalah pria yang dulu tinggal di dekat
rumahnya saat ia di Bandung. Pria ini dulu setiap harinya memperhatikan Cindana
bermain, tertawa hingga menangis bersama ibu dan keluarganya. Rupanya pria ini
telah mengikuti Cindana dan telah memendam rasa dalam hatinya. Cindana yang
mendengar semua ceritanya hanya tertawa merasa tidak percaya.
“mengapa kau begitu bodoh? Memangnya hanya
aku wanita di dunia ini? HAHAHA” ejeknya
“memangnya salah jika aku telah menetapkan
hati ini kepadamu?”
“itu kan hanya cinta monyet seorang anak
kecil, apa pentingnya?”
Pria ini hanya terdiam,. Pria ini bernama
David. Ia juga kuliah di tempat yang sama dengan Cindana. Namun usia David 3
tahun lebih dewasa darinya. David berasal dari keluarga kaya bahkan David
seorang pewaris tunggal keluarganya. David sangat di puja-puja semua orang,
terutama wanita.
***
Cindana jatuh sakit, ia terkena hepatitis C
dan keadaannya pun semakin memburuk. Setiap harinya ia tinggal di rumah sakit.
Pada suatu ketika dokter menyarankan untuk segera melakukan operasi. Ibu Cindana
sangat kebingungan karena kondisi keuangan keluarga mereka belum stabil, namun
ibu Cindana telah mengetahui kedekatan Cindana dengan David. Ibu Cindana pun mencoba
meminta bantuan kepada David.
Selama kesadaran Cindana belum pulih pasca
operasi, david selalu menemani Cindana. Kedekatan mereka tidak mengalahkan
kedekatan David terhadap orang tuanya, orang tua David pun datang mengunjungi
Cindana. Dengan kedatangan orang tua David ke rumah sakit membuat sebuah
rahasia yang selama ini tersembunyi menjadi terungkap. Orang tua David ternyata
telah mengenal orang tua Cindana terlebih dahulu. Ayah David menjadi rekan
kerja ayahnya Cindana. Namun dengan suatu alasan ayah David merebut dan
menghancurkan perusahaan ayah Cindana sehingga membuat ayah Cindana jatuh sakit
dan akhirnya meninggal. Peristiwa yang telah disembunyikan bertahun-tahun
kepada cindana membuat Cindana mengetahuinya dan semakin membuatnya benci
terhadap David.
Keluarga mereka pun saling membeci, bahkan
orang tua David semakin membenci keluarga Cindana. Keluarga David merasa Cindana
hanya memanfaatkan harta David. Namun dengan kebencian keluarga tersebut David
akan menunjukkan bahwa ia tidak seperti ayahnya dan David telah mencintai Cindana
dengan tulus. David akan terus memperjuangkan cintanya terhadap Cindana.
Dengan perjuangan David yang begitu besar
membuat Cindana mulai mencintainya. Mereka pun memutuskan menjalin hubungan
tanpa diketahui kedua orang tua mereka. Dengan segala rintangan dan situasi
yang sangat mencekam, mereka pun berhasil menjadi sarjana dengan bersamaan.
Dengan kelulusannya mereka bersama-sama
memutuskan untuk meminta restu kepada orang tua mereka. Biarpun Cindana dan David
sudah saling mencintai tetapi tidak membuat ibu David merestui mereka.
Suatu ketika di kediaman keluarga Cindana,
mereka telah kedatangan tamu ternyata tamu itu adalah orang tua David beserta 2
orang bodyguard yang menyeramkan
dibelakang mereka. Kedatangan mereka untuk
minta maaf tapi orang tua David juga telah menawarkan uang yang sangat banyak
kepada mereka asalkan Cindana meninggalkan David dan pergi menghilang. Keluarga
Cindana dengan tegas menolak hingga orang tua David di siram dengan air oleh
ibunya Cindana.
“saya tidak akan membiarkan rumput liar
tumbuh di rumah saya dengan baik. Saya akan segera menyingkirkan rumput
tersebut tanpa tersisa satu helai pun” ancaman ibu David yang begitu tajam. Dengan geram orang tua David beserta bodyguard nya meninggalkan kediaman
keluarga Cindana.
Setelah kedatangan orang tua David ke
rumahnya kehidupannya menjadi berubah, setiap harinya usaha yang di kerjakan
ibu Cindana selalu diganggu orang-orang yang sangat besar dan menyeramkan
seperti seorang pesuruh. Cindana yang merasa tidak tega karena orang yang ia
sayang diperlakukan demikian dan ia pun yakin ini adalah perbuatan dari orang
tua David maka ia tak tinggal diam, ia segera menghampiri keluarga David. Di
kediaman keluarga David yang begitu mewah ia bertemu dengan ibunya David yang
sedang bekerja diruangannya dan membuat perjanjian kepada ibunya David.
“tolong hentikan semua ini, saya akan
melakukan apa saja yang anda pinta” rintihannya. “saya minta maaf atas apa yang
telah ibu saya lakukan. Jangan sakiti lagi orang-orang yang saya sayang”
Hal yang diperbuat ibunya terhadap ibunya David
pun dilakukan kembali oleh Cindana di depan ibu David saat itu. Cindana tidak
mau orang yang ia sayang di sakiti oleh ibunya David. Dan ibunya David pun
telah menyetujuinya ia akan berhenti menggangu keluarga dan sahabat-sahabat Cindana
dan ia akan pergi dari kehidupan David.
“tapi bolehkah saya bertemu David untuk
terakhir kalinya?” pintanya
“apakah kau janji setelah itu kau akan
meninggalkannya?”
***
“DAVID . . . . . . . . DAVID . . . . . . . .
.” dengan suara keras berdiri di depan kamar David yang begitu mewah.
David yang tak mempercayai pikirannya bisa
bersuara begitu keras, yang sebelumnya ia hanya memikirkan gadis itu.
“David . . . . . ayo kita bertamasya” dengan
suara yang amat keras sehingga membuat David yakin bahwa itu bukan suara dalam
pikirannya. “mengapa suara bocah itu sangat keras” seraya ia keluar kamar.
“sedang apa kau disini? kau tidak tahu bahwa
ibuku sedang ada di rumah saat ini?” dengan menutup mulut gadis itu.
“ayo kita berkencan” membuat senyum manis di
bibir kecilnya
Tanpa pikir panjang David langsung menarik Cindana
dan membawanya masuk ke dalam mobil. Mereka pun pergi ke tempat yang sangat
indah dengan di kelilingin pohon yang begitu rindang untuk menuju pantai,
mereka bersepeda di sekitar pantai, mereka pun bermain pasir putih dan mereka
makan bersama. Pada saat itu David bertanya kepada Cindana, bagaimana
perasaannya terhadap David. Dan Cindana pun berkata, bahwa dia pun sangat
mencintai David walaupun sudah berusaha melupakannya, tetapi tetap saja tidak
bisa. Dan pada saat itu pun Cindana berkata bahwa ia tidak akan meninggalkan
David. Begitu bahagianya hati David saat itu, hingga ia merasakan itu semua
seperti mimpi yang begitu indah.
Dan sepulangnya mereka berkencan, Cindana
meminta mobil David untuk berhenti di pinggir jalan.
“aku tidak dapat memenuhi janjiku kepadamu,
David”
“kumohon anggaplah aku sebagai lelaki biasa
bukan sebagai pewaris” pintanya. Betapa terpukulnya hati David saat itu.
“tidak. Kau tetap David anak pewaris dari
keluarga terkaya di negeri ini dan tidak akan pernah bisa berubah”
Dengan berat hati Cindana akhirnya pergi
meninggalkan David. David yang begitu terpukul, berlari mengejar
bus yang di tumpangi Cindana hingga ia terjatuh karena amat terpukul hatinya. Di dalam bus pun Cindana sedang menangis
menahan kepedihan hatinya. Satu permintaan dari lubuk hati Cindana adalah “David
terlahir sebagai lelaki biasa bukan sebagai dirinya yang sekarang”
“aku akan tetap mencintaimu David”
(Story by citra, 06 mei 2015)