Selasa, 28 November 2017

CERPEN





MERINDUKAN PURNAMA




Duduk seorang perempuan muda di teras depan sebuah rumah. hujan turun dengan derasnya dan sesekali berbarengan dengan suara gemuruh menggelegar menghiasi malam panjang. Bintang-bintang terhalang mendung hitam, tak terlihat sedikit pun sinarnya. Angin berhembus kencang, menderu-deru mengusik mimpi jiwa terlara.

Dalam rasa, si perempuan ini berharap untuk bisa terbang bersama hembusan angin kencang. Mencoba meninggalkan semua kepedihan menuju indah bintang. Saat ini, perempuan muda itu hanya menanggung kesedihan yang telah dirasakan setiap harinya. Teringat masa indah bersama, mengarungi semerbak wangi madu dunia. Berselimut tanya, mengapa semua cepat berlalu dan kemana perempuan itu harus bersimpuh. Dalam hati perempuan muda itu, hanya ada rasa sesal menderu.

***

“Ibu tunggu aku”, rintihan manja seorang anak perempuan.
Cindana adalah seorang anak perempuan yang sangat lucu dan periang. Setiap harinya Cindana selalu senang dan merasa hidup di surga. Diumur yang beranjak remaja ia adalah anak yang sangat manja dan sangat menyayangi ibunya. Cindana lahir di desa kecil di wilayah Bandung, tempat tinggalnya disekitar pegunungan yang membuat dirinya menjadi sosok yang sejuk dan periang.

Dari lahir hingga sekolah menengah pertama (SMP) ia selalu tinggal di tempat sejuk itu. Namun kehadirannya hanya seorang diri, saudara kembarnya meninggal karena kondisi tubuhnya tidak normal ketika mereka lahir. Saat ini orang tuanya hanya memiliki ia seorang diri dan sangat berharap banyak dari dirinya.

Ia sekarang sudah beranjak remaja, ia akan segera masuk ke sekolah menengah atas (SMA). Dengan kelulusannya ini membuatnya sedih karena seluruh keluarganya akan pindah ke Jakarta untuk mengobati ayahnya yang sedang sakit parah. Keterbatasan peralatan dan obat-obatan dari rumah sakit disekitar membuat keluarganya terpaksa harus pindah.

Setelah kepindahannya tidak membuat perubahan sama sekali, kondisi ayahnya semakin parah. Keadaan ekonomi keluarganya pun semakin krisis. Ibunya telah berusaha mencari pinjaman kemanapun untuk biaya operasi ayah Cindana. Pinjaman tidak dapat dan ayah Cindana pun meninggal dunia. Namun dengan kepergian ayahnya. Cindana dan ibunya tidak semakin baik, ia harus melanjutkan sekolahnya yang telah tertunda selama setahun ini dengan biaya yang seadanya.

Hari pertama ia memasuki sekolahnya yang baru membuatnya nyaman hingga tahun ketiga dan ia pun lulus dengan nilai terbaik. Cindana pun mendapat beasiswa disalah satu universitas negeri terbaik di Jakarta.

Namun dengan masuknya ia ke universitas negeri tersebut, ia menjadi seorang anak nakal yang tidak menurut dengan perkataan ibunya. Hampir setiap malam ia pergi ke club malam untuk bersenang-senang. Suatu ketika, ia pergi ke club yang mana tempat itu biasa ia kunjungi bersama teman-temannya. Ia bertemu dengan seorang pemuda tampan dan gagah. Namun pria itu tidak menganggap Cindana sebagai wanita nakal seperti wanita lain.
Setelah beberapa lama sering bersama dan saling mengenal ternyata pria ini adalah pria yang dulu tinggal di dekat rumahnya saat ia di Bandung. Pria ini dulu setiap harinya memperhatikan Cindana bermain, tertawa hingga menangis bersama ibu dan keluarganya. Rupanya pria ini telah mengikuti Cindana dan telah memendam rasa dalam hatinya. Cindana yang mendengar semua ceritanya hanya tertawa merasa tidak percaya.

“mengapa kau begitu bodoh? Memangnya hanya aku wanita di dunia ini? HAHAHA” ejeknya
“memangnya salah jika aku telah menetapkan hati ini kepadamu?”
“itu kan hanya cinta monyet seorang anak kecil, apa pentingnya?”
Pria ini hanya terdiam,. Pria ini bernama David. Ia juga kuliah di tempat yang sama dengan Cindana. Namun usia David 3 tahun lebih dewasa darinya. David berasal dari keluarga kaya bahkan David seorang pewaris tunggal keluarganya. David sangat di puja-puja semua orang, terutama wanita.

***

Cindana jatuh sakit, ia terkena hepatitis C dan keadaannya pun semakin memburuk. Setiap harinya ia tinggal di rumah sakit. Pada suatu ketika dokter menyarankan untuk segera melakukan operasi. Ibu Cindana sangat kebingungan karena kondisi keuangan keluarga mereka belum stabil, namun ibu Cindana telah mengetahui kedekatan Cindana dengan David. Ibu Cindana pun mencoba meminta bantuan kepada David.

Selama kesadaran Cindana belum pulih pasca operasi, david selalu menemani Cindana. Kedekatan mereka tidak mengalahkan kedekatan David terhadap orang tuanya, orang tua David pun datang mengunjungi Cindana. Dengan kedatangan orang tua David ke rumah sakit membuat sebuah rahasia yang selama ini tersembunyi menjadi terungkap. Orang tua David ternyata telah mengenal orang tua Cindana terlebih dahulu. Ayah David menjadi rekan kerja ayahnya Cindana. Namun dengan suatu alasan ayah David merebut dan menghancurkan perusahaan ayah Cindana sehingga membuat ayah Cindana jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Peristiwa yang telah disembunyikan bertahun-tahun kepada cindana membuat Cindana mengetahuinya dan semakin membuatnya benci terhadap David.

Keluarga mereka pun saling membeci, bahkan orang tua David semakin membenci keluarga Cindana. Keluarga David merasa Cindana hanya memanfaatkan harta David. Namun dengan kebencian keluarga tersebut David akan menunjukkan bahwa ia tidak seperti ayahnya dan David telah mencintai Cindana dengan tulus. David akan terus memperjuangkan cintanya terhadap Cindana.

Dengan perjuangan David yang begitu besar membuat Cindana mulai mencintainya. Mereka pun memutuskan menjalin hubungan tanpa diketahui kedua orang tua mereka. Dengan segala rintangan dan situasi yang sangat mencekam, mereka pun berhasil menjadi sarjana dengan bersamaan.

Dengan kelulusannya mereka bersama-sama memutuskan untuk meminta restu kepada orang tua mereka. Biarpun Cindana dan David sudah saling mencintai tetapi tidak membuat ibu David merestui mereka.

Suatu ketika di kediaman keluarga Cindana, mereka telah kedatangan tamu ternyata tamu itu adalah orang tua David beserta 2 orang bodyguard yang menyeramkan dibelakang mereka.  Kedatangan mereka untuk minta maaf tapi orang tua David juga telah menawarkan uang yang sangat banyak kepada mereka asalkan Cindana meninggalkan David dan pergi menghilang. Keluarga Cindana dengan tegas menolak hingga orang tua David di siram dengan air oleh ibunya Cindana.

“saya tidak akan membiarkan rumput liar tumbuh di rumah saya dengan baik. Saya akan segera menyingkirkan rumput tersebut tanpa tersisa satu helai pun” ancaman ibu David yang begitu tajam. Dengan geram orang tua David beserta bodyguard nya meninggalkan kediaman keluarga Cindana.

Setelah kedatangan orang tua David ke rumahnya kehidupannya menjadi berubah, setiap harinya usaha yang di kerjakan ibu Cindana selalu diganggu orang-orang yang sangat besar dan menyeramkan seperti seorang pesuruh. Cindana yang merasa tidak tega karena orang yang ia sayang diperlakukan demikian dan ia pun yakin ini adalah perbuatan dari orang tua David maka ia tak tinggal diam, ia segera menghampiri keluarga David. Di kediaman keluarga David yang begitu mewah ia bertemu dengan ibunya David yang sedang bekerja diruangannya dan membuat perjanjian kepada ibunya David.

“tolong hentikan semua ini, saya akan melakukan apa saja yang anda pinta” rintihannya. “saya minta maaf atas apa yang telah ibu saya lakukan. Jangan sakiti lagi orang-orang yang saya sayang”

Hal yang diperbuat ibunya terhadap ibunya David pun dilakukan kembali oleh Cindana di depan ibu David saat itu. Cindana tidak mau orang yang ia sayang di sakiti oleh ibunya David. Dan ibunya David pun telah menyetujuinya ia akan berhenti menggangu keluarga dan sahabat-sahabat Cindana dan ia akan pergi dari kehidupan David.

“tapi bolehkah saya bertemu David untuk terakhir kalinya?” pintanya
“apakah kau janji setelah itu kau akan meninggalkannya?”

***

“DAVID . . . . . . . . DAVID . . . . . . . . .” dengan suara keras berdiri di depan kamar David yang begitu mewah.

David yang tak mempercayai pikirannya bisa bersuara begitu keras, yang sebelumnya ia hanya memikirkan gadis itu.

“David . . . . . ayo kita bertamasya” dengan suara yang amat keras sehingga membuat David yakin bahwa itu bukan suara dalam pikirannya. “mengapa suara bocah itu sangat keras” seraya ia keluar kamar.

“sedang apa kau disini? kau tidak tahu bahwa ibuku sedang ada di rumah saat ini?” dengan menutup mulut gadis itu.
“ayo kita berkencan” membuat senyum manis di bibir kecilnya

Tanpa pikir panjang David langsung menarik Cindana dan membawanya masuk ke dalam mobil. Mereka pun pergi ke tempat yang sangat indah dengan di kelilingin pohon yang begitu rindang untuk menuju pantai, mereka bersepeda di sekitar pantai, mereka pun bermain pasir putih dan mereka makan bersama. Pada saat itu David bertanya kepada Cindana, bagaimana perasaannya terhadap David. Dan Cindana pun berkata, bahwa dia pun sangat mencintai David walaupun sudah berusaha melupakannya, tetapi tetap saja tidak bisa. Dan pada saat itu pun Cindana berkata bahwa ia tidak akan meninggalkan David. Begitu bahagianya hati David saat itu, hingga ia merasakan itu semua seperti mimpi yang begitu indah.

Dan sepulangnya mereka berkencan, Cindana meminta mobil David untuk berhenti di pinggir jalan.

“aku tidak dapat memenuhi janjiku kepadamu, David”
“kumohon anggaplah aku sebagai lelaki biasa bukan sebagai pewaris” pintanya. Betapa terpukulnya hati David saat itu.

“tidak. Kau tetap David anak pewaris dari keluarga terkaya di negeri ini dan tidak akan pernah bisa berubah”

Dengan berat hati Cindana akhirnya pergi meninggalkan David. David yang begitu terpukul, berlari mengejar bus yang di tumpangi Cindana hingga ia terjatuh karena amat terpukul hatinya. Di dalam bus pun Cindana sedang menangis menahan kepedihan hatinya. Satu permintaan dari lubuk hati Cindana adalah “David terlahir sebagai lelaki biasa bukan sebagai dirinya yang sekarang”

“aku akan tetap mencintaimu David”
(Story by citra, 06 mei 2015)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar