Halo. Ketemu lagi dengan saya, gak bosan-bosan kan yaa.
Sebelumnya ada yang penasaran gak ya dengan suatu isyarat-isyarat yang di buat
oleh tubuh atau kalau sekarang yang dikenal sebagai body language. Karena saya
sendiri penasaran sekali terhadap sikap orang lain, tak lain halnya macam ilmu
psikologi. Tapi saya tidak akan membahas langsung ke seluruh body atau tubuh
yang mungkin membuat sebagian orang bingung.
Jika kalian melihat lawan bicara kalian memperlihatkan mata
yang tersenyum pasti kalian bingung kan itu pertanda apa dan kalian hanya
menerka-nerka kalau dia ehmm mungkin jatuh cinta dengan kalian atau sebaliknya
tapi kenyataanya berbeda itu bukan mengisyaratkan tentang jatuh cinta. Nah kali
saya akan membahas beberapa cara membaca pikiran orang melalui sekitaran wajah.
Hal ini saya ambil berdasarkan hasil pengamatan saya dan beberapa bacaan yang
saya baca.
Agar kalian dapat mempelajari cara menebak orang lain, hal
pertama yang perlu kalian lakukan adalah menjadi pengamat yang baik. Kalian
bisa mulai mengamati ekspresi wajah, tindakan, dan interaksi orang. Tapi
kebanyakan dari kita lebih fokus kepada pandangan di wajah dibandingkan hal
lain. Karena sebagian besar ekspresi wajah menyampaikan beragam emosi. Wajah
seseorang dapat mengkomunikasikan secara nonverbal beragam pikiran dan perasaan,
entah sadar atau tidak.
“mata manusia dapat berbicara seperti halnya lidah dan
mempunyai keunggulan, yaitu dialek mata tidak memerlukan kamus, tetapi tetap
bisa dipahami diseluruh dunia.” –Ralph Waldo Emerson-
Tapi dalam mengamati ekspresi wajah orang lain, kalian harus
memadukan seluruh ekspresi tersebut untuk memahami maksudnya secara utuh. Kita telah sering mendengar bahwa mata adalah jendela hati.
Di bagian ini kita akan melihat dari dekat apa yang dapat diungkapkan mata
dengan membahas kontak mata.
Sering diasumsikan bahwa bila seseorang tidak menatap mata
kita, ia mungkin tidak benar-benar mendegarkan atau berusaha menyembunyikan
sesuatu. Budaya dan tempat tinggal kalian menentukan tingkat kontak mata yang
menurut kalian sesuai dalam situasi tertentu. Di Amerika Utara, umumnya orang
lebih menyukai banyak kontak mata sementara di negara lain hal itu dianggap
sebagai upaya menjadi dominan dan tidak sopan. Oleh karena itu, sebelum kalian
menafsirkan kontak mata seorang secara negatif, pertimbangkan latar belakang
orang itu dan kemungkinan alasan dibalik keengganannya menjalin kontak mata.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan saat mengamati pola
kontak mata adalah kepribadian seseorang. Pribadi yang terbuka umumnya tidak
masalah dengan kontak mata sedangkan pribadi tertutup, kontak mata mungkin
lebih sedikit.
Jika seseorang menerima pertanyaan yang membuatnya tidak
nyaman atau tidak yakin cara menjawabnya, ia akan cenderung mengalihkan
pandangan. Saat seseorang memandang atau menatap penuh perhatian, pergerakan
matanya cenderung tenang dan terpaku pada hal tertentu.
Ketika mata kita berhenti pada objek atau sosok tertentu
lebih lama daripada biasanya, hal itu menandakan ketertarikan. Jika perhatian
seseorang terfokus pada objek yang dilihat, tatapannya akan terlihat tajam. Hal
itu menandakan ia sedang berpikir atau menganalisa objek tersebut.
Baiklah itu beberapa hal yang saya tau dan saya kutip dari
beberapa yang saya baca. Dan masih banyak lagi anggota tubuh lainnya yang belum di ketahui. Semoga bermanfaat. Halo. Ketemu lagi dengan saya, gak bosan-bosan kan yaa.
Sebelumnya ada yang penasaran gak ya dengan suatu isyarat-isyarat yang di buat
oleh tubuh atau kalau sekarang yang dikenal sebagai body language. Karena saya
sendiri penasaran sekali terhadap sikap orang lain, tak lain halnya macam ilmu
psikologi. Tapi saya tidak akan membahas langsung ke seluruh body atau tubuh
yang mungkin membuat sebagian orang bingung.
Baiklah itu beberapa hal yang saya tau dan saya kutip dari
beberapa yang saya baca. Dan masih banyak lagi anggota tubuh lainnya yang belum di ketahui. Semoga bermanfaat.
daftar pustaka:
Nierenberg, Gerard I, Henry H. Calero, & Gabriel Grayson, 2010. Cara Gampang Menebak Pikiran Orang Lain Pedoman Mengartikan Bahasa Tubuh Orang Lain. Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar