REVIEW KOMIK
Kali ini saya akan mereview sebuah komik karangan
Satori Tae yang berjudul Anger Laugh and
Love. Semoga membuat kalian memahami ceritaku ini yaa^^
Disuatu pagi disebuah sekolah di jepang terlihat
seorang gadis muda bernama Shoko Yoneda yang tertidur di dalam kelas ketika
guru menerangkan, ketika itu pak guru meminta Shoko menjawab soal namun ia
melihat Shoko yang sedang tertidur dan tepat di depan wajahnya pak guru
meneriaki Shoko dengan sangat keras. Dengan polosnya Shoko berkata “eh, selamat
pagi.” pak guru pun sangat marah dan mengomelinya panjang lebar kemudian ia
menyuruh Miura Arata seorang murid lain yang sangat pintar di dalam kelas
tersebut menjawab pertanyaan yang tidak bisa dijawab Shoko. Dijawab dengan
benar oleh Miura dan pak guru pun sangat memuji Miura. Perbedaan sikap yang
ditunjukan pak guru antara Shoko dan Miura membuat miura heran. Miura yang
sangat populer sehingga banyak wanita datang untuk sekedar berbicara kepadanya
membuat Shoko sebal. Baginya orang yang terlalu sempurna itu membosankan.
Ketika Shoko dan teman sebangkunya sedang
bersih-bersih di ruang kepala sekolah tidak sengaja ia membuat vas bunga
kesayangan pak kepala sekolah terjatuh. Tak lama kemudian pak kepsek masuk ke
ruangnnya namun ketika ia melihat vasnya pecah ia langsung marah, tapi
tiba-tiba Miura masuk, mengaku bahwa ia yang telah memecahkan vas itu dan
meminta maaf kepada pak kepsek. Namun pak kepsek tidak marah sama sekali dan
mengapresiasi atas pengakuan miura tersebut, kemudian pergi. Shoko pun di
disuruh oleh Miura untuk menemuinya di ruang osis, tiba di ruang osis Shoko
berterimakasih kepada Miura tidak sampai disitu tiba-tiba Miura minta sesuatu
dari Shoko.
Apa itu? Miura meminta Shoko membantunya di rumah.
Shoko bingung karena dirinya tidak ada hubungannya dengan Miura kenapa ia
diminta hal seperti. Kemudia Miura hanya bilang bahwa “karna kamu bilang gak
suka padaku, dan mana yang lebih baik mengaku pada kepala sekolah atau menuruti
apa yang ku minta?” Shoko hanya bisa terdiam, karena baginya tidak ada pilihan
lain lagi, Miura memberikan beberepa catatan pekerjaan Shoko termasuk membuat
makanan (masak).
Kemudian ia merasa ada hal yang berbeda dari Miura, ketika
ia bertanya kepada Miura jawaban yang di dapat “ karena belum tentu orang
melakukan karena dia suka...” kalimat yang sangat membingungkan bagi Shoko.
Ketika bersih-bersih Shoko menemukan foto keluarga Miura di bawah lemari
kemudian ia bertanya kepada Shinji adik Miura, kenapa orangtuanya tidak ada
shinji berkata bahwa ayahnya bekerja dan ibunya pergi dari rumah sudah 3 tahun
lalu. Menurut Shinji kakaknya berusaha untu sempurna agar tidak disepelekan
orang karena dari dulu orangtuanya tidak akur.
Sikapnya yang berubah-ubah karena hal itu membuat
Shoko menyakan langsung kepada Miura namun bagi Miura ada orang tuanya pun gak
akan seperti orang tua lainnya dan orang tuanya hanya membuatnya kesal. Dengan
tegas Shoko berkata “jangan menutupi perasaanmu, jadilah diri sendiri.”
Di sekolah pagi itu, tiba-tiba terdengar sebuah
pengumuman dari pengeras suara “Arata Miura dan Shoko Yoneda, harap datang ke
kantor kepala sekolah” shoko yang terkejut bergegas ke kantor kepsek. Ternyata
pak kepsek bertanya soal kedatangan Shoko yang sering ke rumah Miura, Shoko pun
memberitahukan kebenarannya namun pak kepsek tidak mempercayainya namun Miura
menyetujui itu dengan kebenaran ia tidak suka jika Shoko di bedakan dengan
murid yang hanya menurut dengan pak kepsek.
Di rumah Miura, mereka memperibincangkan tentang
kejadian di sekolah tadi. Shoko kaget dengan sikap Miura namun Miura sendiri
pun terkejut. Miura bingung dengan situasi yang harus ia hadapi besok namun
dengan ceria Shoko meminta untuk Miura melakukan apa yang Miura mau, tiba-tiba
Miura mencium bibir Shoko. Shoko terkejut, Miura hanya berkata “bagaimana? Aku
inginmencobanya.” Satu demi satu hal hebat terjadi mulai dari Miura yang
berubah jadi cuek terhadap teman-teman yang lainnya tapi malah membuat ia
memiliki lebih banyak fans lagi, dituduh mempengaruhi sifat Miura atas tingkah
lakunya kepada pak kepsek kemarin, dan cuek terhadap Shoko.
Ketika itu Miura pamit untuk pulang terlambat kepada
Shoko namun Shoko tetap datang ke rumah Miura untuk bersih-bersih dan memasak.
Karena Miura dan Shinji pulang sangat terlambat Shoko memasak hingga banyak
sekali dan kelelahan akhirnya tertidur. Mereka pulang dan setelah merasakan
masakan Miura mereka pun terkejut ternyata masakannya mendapat perubahan yang
positif mereka pun memuji, tiba-tiba Miura berbicara kepada adiknya itu bahwa
ia tidak akan menyuruh Shoko untuk datang ke rumah lagi tanpa memberikan alasan
namun ternyata Shoko mendengar perkataan Miura itu dan terkejut namun tetap
pura-pura tertidur.
Keesokannya ketika Shoko sedang di marahi oleh pak
guru, Miura tetap membelanya hal itu membuat Shoko heran kenapa Miura baik
padanya dan Shoko bingung apa yang harus ia lakukan namun tiba-tiba Miura
membawa Shoko ke ruang osis dan kemudian Miura memeluk Shoko dan berkata
“jangan marah ya. Aku tidak mau melepaskanmu.” Namun Shoko yang telah
mengetahui rencana Miura kemarin membuatnya marah dan menanyakan semuanya
sambil menangis. Tapi Miura menjelaskan dengan tenang bahwa selama ini ia
menjadi dirinya sendiri karena Shoko dan ia tidak mau menyuruhnya membantunya
lagi karena ia tidak mau mengikat Shoko. Karena Miura ingin Shoko berada didekatnya
karena kemauan Shoko.
Kemudian Shoko memutuskan untuk datang ke rumah Miura
lagi, setibanya di rumah ia bertemu ayah Miura yang baru kembali dari Afrika.
Kemudia saat semuanya mengetahui kedatangan ayahnya dan sedang bercanda
tiba-tiba telepon berbunyi ternyata itu dari neneknya dan memberitahukan bahwa
ibunya akan kembali. Tak lama kemudian ibunya Miura datang tapi dengan marah
Miura mengusirnya karena bagi Miura ibunya egois. Setelah itu Shoko keluar
menghampiri ibu Miura dan ia menceritakan semuanya kepada Shoko dan Shoko
bertekad ingin membuat keluarga Miura berkumpul kembali. Tapi dengan hal itu
Miura justru marah terhadap Shoko. Dan Shoko ingin melupakan Miura, tapi ketika
ia memasak ia justru melakukan banyak kesalahan bodoh lainnya membuatnya teringat
kepada Miura dan merasa sedih. Kemudian ia berlari pergi ke rumah Miura dan
ketika ia menekan bel rumahnya segera pintu terbuka dan tangan Shoko ditarik
oleh Miura. Shoko sangat terkejut rupanya keluarga Miura telah menunggu
kedatangan Shoko. Rupanya sikap dingin yang ditunjukan Miura kepada Shoko hanya
untuk membuktikan bahwa Shoko menyukainya. Dan kemudian Miura menyatakan
perasaannya kepada Shoko. –End-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar