Senin, 27 November 2017

Review komik Anger Laugh and Love


REVIEW KOMIK


Kali ini saya akan mereview sebuah komik karangan Satori Tae yang berjudul Anger Laugh and Love. Semoga membuat kalian memahami ceritaku ini yaa^^

Disuatu pagi disebuah sekolah di jepang terlihat seorang gadis muda bernama Shoko Yoneda yang tertidur di dalam kelas ketika guru menerangkan, ketika itu pak guru meminta Shoko menjawab soal namun ia melihat Shoko yang sedang tertidur dan tepat di depan wajahnya pak guru meneriaki Shoko dengan sangat keras. Dengan polosnya Shoko berkata “eh, selamat pagi.” pak guru pun sangat marah dan mengomelinya panjang lebar kemudian ia menyuruh Miura Arata seorang murid lain yang sangat pintar di dalam kelas tersebut menjawab pertanyaan yang tidak bisa dijawab Shoko. Dijawab dengan benar oleh Miura dan pak guru pun sangat memuji Miura. Perbedaan sikap yang ditunjukan pak guru antara Shoko dan Miura membuat miura heran. Miura yang sangat populer sehingga banyak wanita datang untuk sekedar berbicara kepadanya membuat Shoko sebal. Baginya orang yang terlalu sempurna itu membosankan.

Ketika Shoko dan teman sebangkunya sedang bersih-bersih di ruang kepala sekolah tidak sengaja ia membuat vas bunga kesayangan pak kepala sekolah terjatuh. Tak lama kemudian pak kepsek masuk ke ruangnnya namun ketika ia melihat vasnya pecah ia langsung marah, tapi tiba-tiba Miura masuk, mengaku bahwa ia yang telah memecahkan vas itu dan meminta maaf kepada pak kepsek. Namun pak kepsek tidak marah sama sekali dan mengapresiasi atas pengakuan miura tersebut, kemudian pergi. Shoko pun di disuruh oleh Miura untuk menemuinya di ruang osis, tiba di ruang osis Shoko berterimakasih kepada Miura tidak sampai disitu tiba-tiba Miura minta sesuatu dari Shoko.

Apa itu? Miura meminta Shoko membantunya di rumah. Shoko bingung karena dirinya tidak ada hubungannya dengan Miura kenapa ia diminta hal seperti. Kemudia Miura hanya bilang bahwa “karna kamu bilang gak suka padaku, dan mana yang lebih baik mengaku pada kepala sekolah atau menuruti apa yang ku minta?” Shoko hanya bisa terdiam, karena baginya tidak ada pilihan lain lagi, Miura memberikan beberepa catatan pekerjaan Shoko termasuk membuat makanan (masak).

Kemudian ia merasa ada hal yang berbeda dari Miura, ketika ia bertanya kepada Miura jawaban yang di dapat “ karena belum tentu orang melakukan karena dia suka...” kalimat yang sangat membingungkan bagi Shoko. Ketika bersih-bersih Shoko menemukan foto keluarga Miura di bawah lemari kemudian ia bertanya kepada Shinji adik Miura, kenapa orangtuanya tidak ada shinji berkata bahwa ayahnya bekerja dan ibunya pergi dari rumah sudah 3 tahun lalu. Menurut Shinji kakaknya berusaha untu sempurna agar tidak disepelekan orang karena dari dulu orangtuanya tidak akur.

Sikapnya yang berubah-ubah karena hal itu membuat Shoko menyakan langsung kepada Miura namun bagi Miura ada orang tuanya pun gak akan seperti orang tua lainnya dan orang tuanya hanya membuatnya kesal. Dengan tegas Shoko berkata “jangan menutupi perasaanmu, jadilah diri sendiri.”
Di sekolah pagi itu, tiba-tiba terdengar sebuah pengumuman dari pengeras suara “Arata Miura dan Shoko Yoneda, harap datang ke kantor kepala sekolah” shoko yang terkejut bergegas ke kantor kepsek. Ternyata pak kepsek bertanya soal kedatangan Shoko yang sering ke rumah Miura, Shoko pun memberitahukan kebenarannya namun pak kepsek tidak mempercayainya namun Miura menyetujui itu dengan kebenaran ia tidak suka jika Shoko di bedakan dengan murid yang hanya menurut dengan pak kepsek.

Di rumah Miura, mereka memperibincangkan tentang kejadian di sekolah tadi. Shoko kaget dengan sikap Miura namun Miura sendiri pun terkejut. Miura bingung dengan situasi yang harus ia hadapi besok namun dengan ceria Shoko meminta untuk Miura melakukan apa yang Miura mau, tiba-tiba Miura mencium bibir Shoko. Shoko terkejut, Miura hanya berkata “bagaimana? Aku inginmencobanya.” Satu demi satu hal hebat terjadi mulai dari Miura yang berubah jadi cuek terhadap teman-teman yang lainnya tapi malah membuat ia memiliki lebih banyak fans lagi, dituduh mempengaruhi sifat Miura atas tingkah lakunya kepada pak kepsek kemarin, dan cuek terhadap Shoko.

Ketika itu Miura pamit untuk pulang terlambat kepada Shoko namun Shoko tetap datang ke rumah Miura untuk bersih-bersih dan memasak. Karena Miura dan Shinji pulang sangat terlambat Shoko memasak hingga banyak sekali dan kelelahan akhirnya tertidur. Mereka pulang dan setelah merasakan masakan Miura mereka pun terkejut ternyata masakannya mendapat perubahan yang positif mereka pun memuji, tiba-tiba Miura berbicara kepada adiknya itu bahwa ia tidak akan menyuruh Shoko untuk datang ke rumah lagi tanpa memberikan alasan namun ternyata Shoko mendengar perkataan Miura itu dan terkejut namun tetap pura-pura tertidur.

Keesokannya ketika Shoko sedang di marahi oleh pak guru, Miura tetap membelanya hal itu membuat Shoko heran kenapa Miura baik padanya dan Shoko bingung apa yang harus ia lakukan namun tiba-tiba Miura membawa Shoko ke ruang osis dan kemudian Miura memeluk Shoko dan berkata “jangan marah ya. Aku tidak mau melepaskanmu.” Namun Shoko yang telah mengetahui rencana Miura kemarin membuatnya marah dan menanyakan semuanya sambil menangis. Tapi Miura menjelaskan dengan tenang bahwa selama ini ia menjadi dirinya sendiri karena Shoko dan ia tidak mau menyuruhnya membantunya lagi karena ia tidak mau mengikat Shoko. Karena Miura ingin Shoko berada didekatnya karena kemauan Shoko.


Kemudian Shoko memutuskan untuk datang ke rumah Miura lagi, setibanya di rumah ia bertemu ayah Miura yang baru kembali dari Afrika. Kemudia saat semuanya mengetahui kedatangan ayahnya dan sedang bercanda tiba-tiba telepon berbunyi ternyata itu dari neneknya dan memberitahukan bahwa ibunya akan kembali. Tak lama kemudian ibunya Miura datang tapi dengan marah Miura mengusirnya karena bagi Miura ibunya egois. Setelah itu Shoko keluar menghampiri ibu Miura dan ia menceritakan semuanya kepada Shoko dan Shoko bertekad ingin membuat keluarga Miura berkumpul kembali. Tapi dengan hal itu Miura justru marah terhadap Shoko. Dan Shoko ingin melupakan Miura, tapi ketika ia memasak ia justru melakukan banyak kesalahan bodoh lainnya membuatnya teringat kepada Miura dan merasa sedih. Kemudian ia berlari pergi ke rumah Miura dan ketika ia menekan bel rumahnya segera pintu terbuka dan tangan Shoko ditarik oleh Miura. Shoko sangat terkejut rupanya keluarga Miura telah menunggu kedatangan Shoko. Rupanya sikap dingin yang ditunjukan Miura kepada Shoko hanya untuk membuktikan bahwa Shoko menyukainya. Dan kemudian Miura menyatakan perasaannya kepada Shoko.  –End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar